Warning: session_start(): open(/home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions/sess_acdd4ba99679c464557e0ec175b8fb5c, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59
ST Werdhi Yowana Angkat Konsep Keseimbangan Alam dalam Ogoh-Ogoh Tahun Caka 1947 - indonesiatodayne

ST Werdhi Yowana Angkat Konsep Keseimbangan Alam dalam Ogoh-Ogoh Tahun Caka 1947

2 days ago 1
ARTICLE AD BOX
Ketua ST Werdhi Yowana, I Bagus Ari Yuda, atau akrab disapa Gus Ari, menjelaskan bahwa pembuatan ogoh-ogoh dimulai pada Minggu, 22 Desember 2024. Tahun ini, mereka menampilkan lima tokoh karakter yang dirancang untuk memberikan makna filosofis tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

“Ogoh-ogoh kami tahun ini bertema keseimbangan alam, yang kami harap dapat menjadi pesan untuk melestarikan lingkungan. Dengan anggaran Rp40-50 juta, kami berusaha memaksimalkan karya ini agar tampil baik, terutama dengan adanya konsep tarung bebas di tahun 2025,” ujar Gus Ari.

Menurut Gus Ari, tahun 2025 membawa semangat baru bagi ST Werdhi Yowana dalam berkarya. Tarung bebas yang diperkenalkan dalam perayaan ogoh-ogoh tahun ini menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik karya mereka.

“Kami bercermin dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya untuk terus memperbaiki kekurangan dan menjadikan ogoh-ogoh kami semakin berkualitas. Tarung bebas juga memberikan tantangan baru untuk berinovasi,” jelasnya.

Gus Ari juga menekankan pentingnya menjaga nilai budaya Bali dalam proses pembuatan dan penampilan ogoh-ogoh. Salah satu caranya adalah dengan tidak menggunakan sound system yang dinilai merusak suasana hari raya Nyepi.

“Harapan saya untuk ST di Kota Denpasar dan seluruh Bali, mari kita lestarikan budaya Bali melalui kreativitas seni ogoh-ogoh. Kita harus mengajak adik-adik pengurus ST untuk lebih terlibat di Banjar, meskipun kesibukan bekerja semakin tinggi. Luangkan waktu untuk menjaga budaya kita,” tambahnya.

Ogoh-ogoh yang dihasilkan ST Werdhi Yowana bukan hanya sekadar seni patung, tetapi juga representasi dari kreativitas generasi muda dalam menjaga dan meneruskan tradisi Bali. Dengan pesan keseimbangan alam, karya mereka diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam melestarikan lingkungan dan budaya lokal.

Kehadiran ogoh-ogoh ini akan menambah semarak perayaan Tahun Baru Caka 1947 di Denpasar, sekaligus menjadi bukti nyata komitmen pemuda Bali dalam melestarikan seni dan tradisi. *m03

Read Entire Article