ARTICLE AD BOX
I Made Ari Yuda, atau akrab disapa Arik, selaku arsitek ogoh-ogoh Banjar Abian Nangka Kaja, mengungkapkan bahwa proses pembuatan dimulai sejak pertengahan November, tepat sebelum Pilkada Serentak 2024. "Kami mulai mencicil pengerjaan ogoh-ogoh ini sedikit demi sedikit, mengingat banyak kegiatan di ST dan Banjar. Biasanya kami bekerja dari pukul 8 malam hingga 1 dini hari," ujar Arik.
Hingga saat ini, proses pengerjaan ogoh-ogoh baru mencapai 10 persen. Tahun ini, ST Eka Jaya menampilkan tiga tokoh karakter, terdiri dari dua tokoh permanen dan satu tokoh bongkar pasang. Meski anggaran belum dapat dipastikan, Arik menyebutkan bahwa dana yang telah dikeluarkan sejauh ini mencapai Rp20 juta. "Kami berharap tidak terjadi pembengkakan biaya, meskipun anggaran kami masih fleksibel," tambahnya.
Arik juga menyoroti perubahan format dalam kompetisi tarung bebas yang mulai diterapkan tahun ini. Menurutnya, format ini merupakan tantangan yang menarik bagi para undagi ogoh-ogoh, meskipun hasil akhirnya belum dapat diprediksi. "Kami berkarya semaksimal mungkin dan mengikuti alur yang ada. Tujuan kami adalah menciptakan karya terbaik," ujarnya.
Selain fokus pada karya, ST Eka Jaya juga menjadikan pengalaman dari tahun sebelumnya sebagai bahan evaluasi. Arik menyinggung insiden pembakaran dan perusakan ogoh-ogoh yang sempat terjadi di sejumlah tempat. "Kejadian itu menjadi pelajaran berharga bagi kami, baik di kalangan ST maupun para undagi ogoh-ogoh. Kami berharap hal serupa tidak terulang, sehingga semua dapat berjalan damai dan tertib," ungkapnya.
Dengan antusiasme tinggi, ST Eka Jaya terus berupaya memberikan yang terbaik dalam karya ogoh-ogoh mereka. Harapan besar juga disematkan agar perayaan Tahun Baru Caka 1947 berjalan lancar tanpa konflik, sekaligus mempererat persatuan dan kreativitas di kalangan pemuda banjar. *m03