Warning: session_start(): open(/home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions/sess_90ef335c008b45e263f0159d82646ddb, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59
ST Santhi Dharma Peguyangan Persembahkan Ogoh-Ogoh ‘Gegendu’ - indonesiatodayne

ST Santhi Dharma Peguyangan Persembahkan Ogoh-Ogoh ‘Gegendu’

2 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Asisten undagi sekaligus arsitek Ogoh-Ogoh, I Putu Sayoga Eka Putra Dana (Yoga), mengungkapkan bahwa tema “Gegendu” yang diusung menggambarkan visualisasi manusia yang gagal mencapai kesempurnaan ilmu spiritual.

"Konsep ‘Gegendu’ diambil dari salah satu tingkat pengeliakan (perubahan bentuk), yaitu manusia yang tengah bertransformasi menjadi wujud kuda. Namun, karena gagal, transformasi tersebut menghasilkan bentuk yang tidak sempurna, berupa kuda berkaki tiga," jelas Yoga saat ditemui di lokasi pengerjaan, Jalan Lembu Sora, Senin (6/1/2025).

Pengerjaan Ogoh-Ogoh ini dimulai sejak Desember 2024 dengan anggaran sebesar Rp 15 juta. Yoga mengakui bahwa walaupun anggaran yang dimiliki relatif terbatas, pihaknya tetap berusaha menghadirkan karya terbaik dengan penuh dedikasi dan maksimal.

Dalam ajang tarung bebas, Yoga menyadari bahwa kompetisi akan sangat ketat, terutama dengan ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing Sekaa Teruna (ST) di seluruh Bali, khususnya Denpasar.

“Kami menyadari bahwa ini adalah kompetisi. Semua peserta harus siap menang dan siap kalah. Namun, yang terpenting bagi kami adalah memberikan yang terbaik dengan penuh kreativitas dan tetap menjaga semangat kebersamaan,” tambahnya.

Selain mempersiapkan Ogoh-Ogoh, pihaknya juga berharap agar ajang tahun ini berjalan lancar tanpa kendala. Yoga pun mengingatkan pentingnya menjaga keharmonisan di tengah kompetisi.

“Semoga tahun ini tidak lagi terjadi insiden seperti tahun sebelumnya. Harapan kami, tarung bebas bisa menjadi ajang yang positif, merayakan kreativitas seni dan budaya Bali,” tutupnya.

Dengan menyampaikan pesan mendalam lewat visualisasi “Gegendu,” ST Santhi Dharma ingin menyampaikan nilai filosofis dari usaha dan kegagalan, serta pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan hidup. Ogoh-Ogoh ini diharapkan mampu menjadi suguhan inspiratif bagi masyarakat Bali. *m03

Read Entire Article