Perampokan di Jimbaran, Ibu Tewas dan Anak Terluka

7 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Kepala Lingkungan Taman Griya, Ketut Ari Sudarsana, mengatakan dirinya baru menerima laporan dari warga beberapa jam setelah kejadian. “Warga baru melapor kepada saya setelah kejadian. Perampokan ini terjadi sekitar pukul 03.00 WITA,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (23/2) siang.

Korban diketahui bernama Kartini (57), sementara anaknya, Dika (22), mengalami luka-luka. Kartini ditemukan bersimbah darah dan meninggal dunia sebelum sempat dievakuasi ke rumah sakit akibat cedera kepala berat. Sedangkan Dika mengalami luka di bagian leher akibat dicekik pelaku serta lebam di wajah. Ia saat ini tengah menjalani perawatan di RS Bali Jimbaran.

Rumah korban dipasang garis polisi. -IST

Terduga Pelaku Buruh Proyek

Dari informasi yang diperoleh, Kartini dan keluarganya jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Mereka diketahui berjualan roti dari rumah. Dugaan sementara, pelaku perampokan adalah seorang buruh proyek di belakang rumah korban, berinisial R, asal Pasuruan, Jawa Timur. Kecurigaan mengarah kepada R berdasarkan keterangan tiga rekan kerjanya serta kesaksian Dika.

R dilaporkan mendadak kabur dari bedeng proyek sekitar pukul 04.00 WITA. Saat pergi, ia mengenakan celana pendek dan jaket hitam, sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan Dika. Selain itu, R memiliki postur berotot, kuku panjang, dan rambut cepak.

Salah satu teman pelaku sempat menghubunginya melalui aplikasi perpesanan, menanyakan keberadaannya. R mengaku sudah berada di Ubud, Gianyar, dengan alasan mendapatkan pekerjaan baru karena gaji di proyek Jimbaran terlalu kecil.

Dugaan sementara, pelaku masuk melalui bagian belakang rumah yang berbatasan langsung dengan proyek pembangunan. Ia kemudian naik ke lantai dua yang masih berupa rooftop sebelum melakukan aksinya.

Tetangga korban, Jo, mengatakan bahwa ia dan istrinya mendengar suara benturan benda sekitar pukul 03.00 WITA, disertai suara samar-samar manusia. Awalnya, ia mengira suara tersebut berasal dari orang yang sedang bermain gim.

"Sekitar pukul 03.30 WITA, saya mendengar suara minta tolong. Saat keluar rumah, saya melihat Dika meminta bantuan dalam kondisi terluka," ungkap Jo.

Jo lantas masuk ke dalam rumah korban dan menemukan Kartini tergeletak di atas meja dengan tubuh bersimbah darah. Saat itu, korban masih hidup, tetapi sudah tidak bisa berbicara. Jo berinisiatif membawa korban ke rumah sakit, namun sebelum sempat dievakuasi, Kartini dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Jo, Dika sempat berusaha melawan pelaku saat ibunya diserang. Ia meminta pelaku mengambil barang yang diinginkan tanpa menyakiti mereka. Namun, pelaku justru semakin beringas dan mencekik Dika sebelum akhirnya kabur lewat proyek di belakang rumah.

"Pelaku ini sepertinya sudah tahu bahwa di rumah ini hanya ada dua orang perempuan. Dugaan awalnya, ia hanya berniat mencuri, tapi berubah menjadi aksi kekerasan setelah ketahuan oleh korban," ujar Jo.

Keamanan Lingkungan Ditingkatkan

Ketut Ari Sudarsana mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan kejadian kriminal pertama di wilayah tersebut. Untuk meningkatkan keamanan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan agar dilakukan pendataan penduduk oleh Satpol PP.

“Di lingkungan ini banyak pekerja bangunan. Jika saya melakukan sidak sendiri, khawatir dianggap sebagai pungutan liar,” katanya.

Sebelumnya, patroli keamanan rutin dilakukan hingga pukul 23.00 WITA, namun belakangan dihentikan karena keterbatasan biaya. Kini, pihaknya berencana meminta ketua perumahan untuk mengaktifkan kembali sistem ronda atau poskamling, tergantung kesepakatan warga.

Hingga Minggu siang, polisi masih melakukan penyelidikan. Sementara itu, rumah korban telah dipasangi garis polisi untuk kepentingan investigasi. *ris, pol

Read Entire Article