Warning: session_start(): open(/home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions/sess_48a89d93ed92647e73c2b2c6c7719306, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Pelaksanaan Kick Off Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wilayah Provinsi Bali - indonesiatodayne

Pelaksanaan Kick Off Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wilayah Provinsi Bali

1 day ago 1
ARTICLE AD BOX
NEGARA, NusaBali
Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1). Di Provinsi Bali, program andalan Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) ini mulai berjalan di Kabupaten Jembrana. Untuk tahap awal ini, program MBG di Gumi Makepung menyentuh sebanyak 3.109 siswa di 15 sekolah.

Program MBG di Jembrana ini dilaksanakan oleh mitra Badan Gizi Nasional (BGN), yakni Yayasan Boga Bahagia Jembrana yang telah mendirikan Dapur Sehat di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Total 15 sekolah yang terlayani dari Dapur Sehat di Lelateng ini mencakup 2 TK, 12 SD, dan 1 SMP yang seluruhnya berada di seputaran wilayah Kecamatan Negara.

Adapun 2 TK tersebut masing-masing adalah TKN Pembina Kecamatan Negara di Kelurahan Banjar Tengah dan TKN Negara di Kelurahan Lelateng. Kemudian yang 12 SD, masing-masing SDN 1 Banjar Tengah, SDN 2 Banjar Tengah, SDN 3 Banjar Tengah, SDN 1 Loloan Barat, SDN 2 Loloan Barat, SDN 2 Banyubiru, SDN 1 Kaliakah, SDN 2 Kaliakah, SDN 3 Kaliakah, SDN 4 Kaliakah, SDN 5 Kaliakah, dan SDN 2 Pengambengan. Sementara yang 1 SMP, yakni SMPN 2 Negara di Kelurahan Loloan Barat.

Pelaksanaan MBG di hari pertama Senin kemarin dipantau oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf M Adriansyah, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, dan sejumlah perwakilan jajaran Forkopimda Jembrana. Secara umum, pelaksanaan MBG kemarin sudah berjalan aman dan lancar. Bupati Tamba mengatakan, program MBG yang telah dilaksanakan di Jembrana ini bukanlah uji coba. Namun ini sudah menjadi bagian kick off MBG se-Indonesia. Di mana Jembrana pun menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang sudah bisa mulai menjalankan program MBG ini. "Astungkara karena di-support penuh oleh teman-teman Forkopimda, kita berjalan dengan baik. Seperti yang kita saksikan tadi, semua sudah berjalan dengan baik," ujarnya. 

Bupati Tamba pun mengungkapkan terima kasih dan merasa mau menangis melihat program luar biasa ini sudah dapat berjalan di Jembrana. Menurutnya, program MBG ini tentunya sangat bermanfaat untuk masyarakat Jembrana. "Menyentuh sekali. Apalagi buat kami di Jembrana dengan ekonomi yang belum begitu bagus. Jadi anak-anak di sini sudah disupport dengan makan gratis. Mudah-mudahan ke depan anak-anak sekolah yang lain bisa kebagian," ucapnya. Setelah peluncuran ini, Bupati Tamba menyatakan akan terus mengusulkan ataupun melakukan pendekatan ke Pemerintah Pusat sehingga ada tambahan Dapur Sehat di Jembrana. 

Sesuai ketentuan, Bupati Tamba menjelaskan bahwa satu Dapur Sehat dibatasi untuk mencover sekitar 3.000 penerima manfaat. Dapur Sehat dari mitra atau rekanan BGN harus melalui seleksi dan validasi yang ketat. Untuk mencover 100 persen siswa di Jembrana, Bupati Tamba menyatakan paling tidak dibutuhkan sekitar 21 Dapur Sehat. Kebutuhan Dapur Sehat itu pun dipetakan berdasar jumlah siswa se-Jembrana yang mencapai sekitar 58.000 orang lebih, termasuk hitung-hitungan untuk ibu hamil, anak stunting yang juga dicanangkan sebagai penerima manfaat program MBG ini. 

Makan Bergizi Gratis di SMPN 2 Negara, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Senin (6/1). –IB DIWANGKARA 

"Nah ini kan tidak gampang. Yang dimaksud tidak gampang ini baik dari sisi SDM (Sumber Daya Manusia), kapital, termasuk infrastruktur, distribusi, dan lainnya. Mudah-mudahan ini nanti ada teman-teman yang tertarik membantu dan saya akan terus mensupport untuk mensukseskan program ini," ucap Bupati Tamba. Sementara Dandim Jembrana Letkol Inf M Adriansyah bersama Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan bahwa Kabupaten Jembrana menjadi satu-satunya kabupaten di Bali yang sudah bisa menjalankan program MKG, ini karena sudah ada satu Dapur Sehat yang sudah siap beroperasi. "Jadi seluruh Indonesia itu yang terverifikasi yang bisa melaksanakan Dapur Sehat itu 181 dapur. Di mana 52 itu adalah milik dari BGN, harusnya Bali ini memiliki 3 titik. Tapi karena belum bisa beroperasi, jadi Bali saat ini diwakili oleh Jembrana yang hari ini sudah berjalan dengan baik dan sudah terverifikasi dan validasi BGN," ujar Letkol M Adriansyah.

Letkol M Adriansyah menjelaskan, karena saat ini baru ada satu Dapur Sehat di Jembrana, maka yang bisa dilayani baru ada sekitar 3.000 penerima manfaat. Sebanyak 15 sekolah yang dilayani satu Dapur Sehat di Jembrana ini juga ditentukan melalui adanya batasan jarak sekolah maksimal sekitar 3 kilometer atau waktu tempuh maksimal sekitar 15 menit. "Jadi waktu angkut juga dihitung per sekolah dengan dapur. Tujuannya agar makanan yang diterima anak-anak dalam kondisi hangat, siap makan, dan tidak basi," ucap Letkol M Adriansyah. Ke depannya, Dapur Sehat akan terus ditambah. 

Dirinya pun berharap ke depannya 21 Dapur Sehat di seluruh Kabupaten Jembrana dapat secara bertahap dibangun sehingga seluruh anak sekolah ataupun para penerima manfaat lainnya se-Jembrana bisa tersentuh program MBG ini. 

Sementara Ketua Yayasan Boga Bahagia Jembrana I Ketut Sutarka mengatakan, telah melalui berbagai proses sebelum ditetapkan menjadi mitra BGN untuk program MBG. Mulai dari proses pengajuan, kemudian ada seleksi, verifikasi dan validasi dari BGN untuk memastikan bahwa pihaknya telah siap menjalankan program dari Presiden Prabowo ini. "Astungkara kita bisa lolos," ujar Sutarka yang juga putra asli Jembrana ini.

Sutarka mengatakan, mengeluarkan modal sekitar Rp 4 miliar untuk mendirikan Dapur Sehat di Lelateng hingga berbagai kesiapan operasionalnya itu. Di Dapur Sehat itu, dirinya mengaku ada mempekerjakan sebanyak 47 warga lokal. "Bahan baku kita juga dari lokal," ucap Sutarka. Dalam operasional di Dapur Sehat, Sutarka mengaku juga ada 3 ahli gizi dari BGN. Para ahli gizi itu bertugas memantau dan memastikan penyiapan makanan sesuai kebutuhan gizi penerima manfaat. "Semua terstandar. Astungkara di hari pertama ini sudah berjalan lancar. Dan kalaupun nanti ada yang perlu dievaluasi, kita siap benahi," ucap Sutarka. 

Terpisah Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO/Istana) Hasan Nasbi menyebut menu-menu makanan bergizi gratis yang diberikan kepada anak-anak sekolah dan ibu-ibu hamil dirotasi setiap harinya menyesuaikan ketersediaan bahan baku di daerah masing-masing. Hasan menjelaskan tiap Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau yang disebut juga dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah menyusun jadwal menu yang berbeda setiap harinya.

“Di setiap dapur itu sudah ada jadwal menunya, tetapi itu juga fleksibel bergantung ketersediaan bahan baku di sana. Pemasok-pemasok (bahan baku) nanti warga sekitar,” kata Hasan Nasbi kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Senin kemarin.

Dia melanjutkan menu-menu yang standar untuk program makan bergizi gratis memang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga makanan yang dinikmati anak-anak, balita, ibu-ibu hamil, dan ibu-ibu menyusui tidak selalu ayam, atau ikan, tetapi bisa juga daging sapi atau telur. “Tidak monoton terus-menerus seperti itu (menu-nya), dan di daerah yang khusus nanti bisa juga bahan pangannya bukan beras atau nasi,” sambung Hasan. Dalam kesempatan yang sama, Hasan juga menekankan susu bukan bagian dari menu wajib makan bergizi gratis sehingga susu tidak harus diberikan setiap waktunya kepada penerima manfaat makan bergizi gratis. “Suplai susu belum merata di setiap daerah,” kata Hasan menjelaskan alasan susu tak masuk dalam menu wajib. @ ode
Read Entire Article