3 hours ago
1
ARTICLE AD BOX
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan bahwa impor tersebut akan dilakukan secara bertahap. Pada 2025, pemerintah menargetkan impor sebanyak 250 ribu ekor sapi.
"Kita targetkan dalam lima tahun ini impor sapi untuk kebutuhan susu sebanyak 1,2 juta ekor dan untuk daging lebih dari 800 ribu ekor. Jadi totalnya mencapai 2 juta ekor," ujar Sudaryono di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Menurutnya, impor sapi tidak bisa dilakukan sekaligus mengingat jumlahnya yang sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah akan mendatangkannya secara bertahap selama lima tahun ke depan.
"Kita tidak bisa mengirim dalam jumlah besar sekaligus, makanya dibagi selama lima tahun. Tahun ini, targetnya 250 ribu ekor sapi," jelasnya.
Sudaryono menyebut bahwa sapi-sapi tersebut akan diimpor dari beberapa negara seperti Brasil, Australia, dan Amerika Serikat.
Ia juga menegaskan bahwa tujuan dari impor sapi indukan ini adalah untuk meningkatkan populasi sapi dalam negeri, sehingga di masa depan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor daging dan susu.
"Tujuan impor indukan ini agar sapi bisa berkembang biak di dalam negeri. Dengan begitu, kita bisa mengurangi impor di masa depan," kata Sudaryono.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa impor sapi dari Brasil telah melalui berbagai pemeriksaan dan terbebas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Brasil sudah sekian tahun bebas dari PMK, bahkan sudah tidak ada vaksinasi lagi. Insya Allah tahun ini atau tahun depan, mereka akan mendapatkan status negara bebas PMK," ujarnya.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap produksi daging dan susu dalam negeri dapat meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan menekan ketergantungan terhadap impor di masa mendatang. *ant
English (US) 