Warning: session_start(): open(/home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions/sess_404db60bb5196353796d93777362d59d, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Diduga Kerasukan, Seorang Pria Rusak Sesajen, Video Viral di Medsos - indonesiatodayne

Diduga Kerasukan, Seorang Pria Rusak Sesajen, Video Viral di Medsos

6 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Peristiwa yang terjadi pada Minggu (15/12) sekitar pukul 17.00 Wita ini sempat terekam kamera dan menjadi viral di media sosial (medsos).

Menurut pemilik rumah, I Kadek Wirata Putra, sesajen yang diletakkan di depan rumah usai upacara tiba-tiba dirusak oleh AK. Dia datang merangkak dari arah timur sambil mengeluarkan suara aneh menyerupai ular. AK bahkan meminta dupa melalui isyarat, lalu memakan dupa tersebut sebelum akhirnya jatuh pingsan.

“Dia tiba-tiba datang dari arah timur, merusak sesajen, meminta dupa, lalu memakan dupa tersebut. Setelah itu, dia pingsan,” ujar Kadek Wirata, Senin (16/12). 

JR, rekan AK, yang turut menyaksikan kejadian, menyebut AK sempat minum bir di kos sebelum peristiwa tersebut. “Dia keluar dari kos dalam keadaan tidak normal, lalu merangkak menuju rumah tempat piodalan berlangsung,” ungkap JR.

Untuk mencegah kerumunan warga yang datang menyaksikan insiden tersebut, pemilik rumah menutup pintu gerbang. Setelah 30 menit, AK dibawa kembali ke kosnya dan kemudian siuman. Namun, AK mengaku tidak mengingat apa pun yang terjadi.

Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, menyatakan pihaknya telah menurunkan personel untuk menyelidiki insiden ini, lantaran videonya sudah viral di media sosial. Berdasarkan penelusuran, sesajen yang dirusak oleh AK adalah sesajen yang sudah selesai digunakan dalam upacara dan bukan bagian dari prosesi sakral yang sedang berlangsung.

“Hingga saat ini, kami masih mendalami kasus ini agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat,” kata Kompol Yudistira. 7 ol3
Read Entire Article