Warning: session_start(): open(/home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions/sess_56eed7e72073abec3984ffb006334177, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Cuaca Ekstrem di Bali Dampak Gangguan Tropis di Selatan NTT - indonesiatodayne

Cuaca Ekstrem di Bali Dampak Gangguan Tropis di Selatan NTT

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
“Gangguan tropis itu mendukung pembentukan awan konvektif yang menyebabkan hujan dan potensi angin kencang,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho, Minggu (12/1/2025).

Berdasarkan data BMKG pada Sabtu (11/1) pukul 07.00 WIB, gangguan tropis tersebut mulai terjadi sejak 10 Januari 2025 dengan kecepatan maksimum hingga 10 knot atau 19 kilometer per jam serta tekanan minimum sekitar 1.008 hektopascal (hPa). BMKG memprediksi potensi gangguan tropis ini bisa berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam mendatang.

BBMKG Wilayah III mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Bali. Selain itu, ketinggian gelombang laut di perairan selatan Bali serta jalur penyeberangan di Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan mencapai dua meter.

Faktor lainnya yang turut mempengaruhi cuaca adalah indeks El Nino Osilasi Selatan (ENSO) yang menunjukkan nilai minus 0,83. Kondisi ini meningkatkan pembentukan awan konvektif yang berpotensi menambah intensitas hujan. Selain itu, belokan angin di wilayah Bali turut memicu pembentukan awan hujan dengan kecepatan angin hingga 28 kilometer per jam dari arah barat-utara.

Suhu muka laut di sekitar Bali yang berkisar antara 29-30 derajat Celsius serta konsentrasi massa udara basah mulai dari lapisan permukaan hingga 12.000 meter juga mendukung intensitas hujan di wilayah tersebut.

Risiko Keselamatan Pelayaran

Kondisi cuaca ekstrem ini meningkatkan risiko keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diimbau mewaspadai kecepatan angin di atas 15 knot (27 kilometer per jam) dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter. Operator kapal tongkang juga diingatkan untuk berhati-hati saat angin mencapai kecepatan lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.

“Kami mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan operator pelayaran, untuk terus memantau informasi terbaru dan memperhatikan keselamatan di laut,” ujar Cahyo Nugroho.

Masyarakat juga diminta mengantisipasi dampak cuaca ekstrem ini, termasuk kemungkinan bencana alam seperti banjir, pohon tumbang, dan tanah longsor. Informasi terkini mengenai peringatan cuaca dapat diakses melalui kanal resmi BMKG atau aplikasi layanan informasi cuaca. *ant

Read Entire Article