Warning: session_start(): open(/home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions/sess_7047c56657018ac48910a14959801c90, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59
BUPDA Desa Duda Produksi Dupa - indonesiatodayne

BUPDA Desa Duda Produksi Dupa

6 days ago 1
ARTICLE AD BOX
Untuk sementara baru memberdayakan seoranf tenaga kerja dari rencana akan memanfaatkan tiga tenaga kerja. “Ini baru memulai memproduksi tiga jenis dupa, dupa gaharu, dupa warga sari dan dupa harum,” jelas Bendesa Adat Duda I Komang Sujana, kepada NusaBali di sela-sela memantau produksi dupa di Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin (16/12).

Komang Sujana mengatakan dupa yang diproduksi tiga jenis dengan harga mulai dari kemasan Rp 18.000, Rp 30.000 dan Rp 35.000. “Bahan dupa, dari serbuk gaharu, agar alami, sebab untuk keperluan upakara,” tambah Bendesa Adat Duda asal Banjar Wates Tengah, Desa Adat Duda.

Dupa tersebut, katanya, diproduksi spesial, tidak menggunakan zat kimia, semuanya alami, sehingga tidak berbahaya.

Bahkan air yang digunakan saat mengolah adonan berasal dari beji solas (pancuran sebelas). Sebelum mengambil air terlebih dahulu dimohonkan melalui upacara.

Mengingat tenaganya baru satu orang dan menggunakan dua mesin, produksi menggunakan alat manual per hari 1.500 batang hingga 2.000 batang. Jika menggunakan mesin yang digerakkan listrik bisa mencapai 5.000 batang per hari.

Hail produksi dupa itu juga telah dititipkan di warung dan pasar agar cepat dikenal masyarakat. 

Kata dia, usaha dupa ini karena menimbang bagaimana juga semua krama Hindu di Desa Adat Duda memerlukan dupa untuk sarana upakara. Oleh karena itu, krama dari 27 banjar adat wajib membeli dengan harga terjangkau.

Proses pembuatannya, jelas Sujana, terlebih dahulu kayu gaharu digiling dijadikan bubuk. Selanjutnya diisi air secukupnya kemudian diolah jadi dupa.

Wakil Bendesa Adat Duda I Komang Sudiana juga mengatakan, produksi dupa milik BUPDA Desa Adat Dupa sejak Agustus 2024, hasil produksinya telah digunakan saat Usaba Kapat, Purnama Kapat, Kamis (17/10). “Produksi dupa milik BUPDA Desa Adat Duda mulai dipasarkan Oktober 2024, langsung diburu krama untuk keperluan Usaba Kapat,” jelasnya.

Sudiana juga mengatakan idealnya merekrut 3 tenaga kerja, untuk tahap awal, ada yang tugasnya memproduksi, ada yang tugasnya memasarkan. 

Apalagi di Desa Adat Duda ada banyak potensi tempat memasarkan, di antaranya Pasar Pesangkan, mini market, kios-kios, dan warung-warung. Selama ini hanya memiliki LPD (Lembaga Perkreditan Desa) sebagai andalan mendatangkan keuntungan untuk kebutuhan di Desa Adat Duda. Dari keuntungan LPD hanya 20 persen, untuk Desa Adat Duda.

Desa Adat Duda juga tengah merintis empat objek wisata, beji solas, beji pule, beji gook sapi dan kayoan dedari. Namun, keempatnya belum mendatangkan hasil.7k16
Read Entire Article