Buleleng Canangkan Gerakan Penanaman Jagung dan Cabai untuk Perkuat Ketahanan Pangan

4 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menyatakan bahwa momentum Hari Desa Nasional, yang jatuh setiap 15 Januari, merupakan tonggak penting bagi pembangunan desa. "Hari Desa Nasional bertepatan dengan disahkannya Undang-Undang Desa, yang mengakui desa sebagai pilar pembangunan nasional," ujarnya saat memimpin apel bersama.

Penanaman tanaman pangan, seperti jagung dan cabai, menjadi langkah awal dari serangkaian upaya strategis untuk memastikan ketahanan pangan di tingkat desa. Program ini juga menjadi implementasi arahan Presiden RI agar daerah-daerah memprioritaskan ketahanan pangan dan swasembada secara mandiri.

“Pencanangan ini adalah simbol, tetapi lebih dari itu, kita ingin desa-desa di Buleleng bergerak bersama. Ketahanan pangan dimulai dari langkah nyata seperti ini,” tambah Lihadnyana.


Dalam arahannya, ia mengimbau pemerintah desa untuk mengalokasikan dana desa secara maksimal, termasuk untuk pembelian bibit dan pengelolaan lahan pertanian. Selain itu, desa juga diharapkan dapat menyelaraskan programnya dengan prioritas nasional lainnya, seperti pengentasan stunting dan peningkatan kualitas pendidikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, menjelaskan bahwa jenis tanaman yang dipilih untuk gerakan ini adalah jagung arumba dan cabai. Keduanya memiliki adaptasi optimal terhadap iklim Buleleng. Jagung arumba, yang telah berhasil dibudidayakan di Desa Gerokgak, dapat dipanen dalam waktu 45 hari, sedangkan cabai membutuhkan waktu sekitar 70 hari hingga siap panen.

“Kombinasi jagung dan cabai ditanam dengan pola tumpang sari, sehingga tidak hanya memaksimalkan lahan, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan hasil panen yang melimpah, ini akan memberikan manfaat ekonomi langsung bagi petani," ujar Melandrat.

Gerakan ini sekaligus mendukung pengelolaan pertanian berkelanjutan dengan pendekatan holistik dan kolaborasi lintas sektor. Dalam apel yang dihadiri berbagai elemen masyarakat, semangat bersama untuk memperkuat ketahanan pangan pun tercermin.

Dengan target meningkatkan produksi komoditas unggulan, program ini diharapkan menjadikan Buleleng sebagai percontohan dalam pengelolaan ketahanan pangan berbasis lokal. Langkah tersebut juga mendukung upaya nasional untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai dan beragam di seluruh Indonesia.

Buleleng kini optimistis dapat berkontribusi nyata bagi pencapaian swasembada pangan, menjadikan setiap desa lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi tantangan pangan ke depan.

Read Entire Article