Warning: session_start(): open(/home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions/sess_3d8e5c71fdd6d4552597ecd59e4a7e7f, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiatodayne/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiatodayne/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Penumpang Kecewa Trans Metro Dewata Berhenti Operasi, Bingung Cari Alternatif - indonesiatodayne

Penumpang Kecewa Trans Metro Dewata Berhenti Operasi, Bingung Cari Alternatif

2 days ago 1
ARTICLE AD BOX
Pantauan NusaBali.com di Koridor 2 dan 3 TMD di Terminal Ubung, Denpasar, Rabu siang, sekitar 52 unit bus TMD terparkir rapi di dalam terminal. Bus-bus bernuansa merah-hitam-putih itu tidak bergerak sejak pagi.

Akan tetapi, para penumpang justru tetap mendatangi mereka sejak pagi. Menurut pengakuan salah satu sopir TMD, IB Gede  Putu Riyanta, 41, ratusan penumpang kecewa setelah mengetahui TMD sudah tidak beroperasi lagi.

“Banyak sekali penumpang dari pagi, ratusan ada. Ada masyarakat yang mau ke Monkey Forest (Ubud), ke Sanur, bule-bule yang mau ke bandara, terpaksa kami pulangkan karena ya bagaimana, mulai hari ini tidak beroperasi,” tutur Gusde Riyanta kepada NusaBali.com.

Bahkan, diakui ada penumpang yang marah-marah datang ke terminal karena telah menunggu lama di halte bus dekat Terminal Ubung. Tapi, harus pulang dengan kecewa karena tidak tahu TMD sudah tidak beroperasi lagi.

Adi Santika Jaya, 30, jadi salah satu penumpang yang pulang dengan kekecewaan setelah mengetahui TMD tidak bisa melayaninya lagi. Rencananya, ia bersama istri dan anaknya hendak berwisata ke Ubud Monkey Forest dengan layanan TMD.

“Sekarang saya bingung nih mencari alternatif transportasi yang lain. Kalau pakai ojek online, lumayan mahal. Kalau pakai TMD, lebih terjangkau, praktis, aman dan nyaman juga kalau mengajak keluarga dan anak-anak, ber-AC,” beber Adi.

Adi mengaku harus membuyarkan rencana liburan di awal tahun ini karena TMD berhenti operasi. Tidak ada transportasi yang lebih pas untuknya selain transportasi publik berbasis bus raya terpadu (BRT) ini.

Hal senada juga disampaikan penumpang lain, Surya, 54. Ia merasa masyarakat kecil seperti dirinya dirugikan karena transportasi publik paling terjangkau ini dimatikan. Apalagi dirinya pekerja bangunan yang memerlukan transportasi murah untuk mobilitas.

“Pakai TMD, saya tinggal di Sading mau ke Kuta itu Rp 4.400, dikali dua pulang pergi. Kalau pakai ojek online, bisa Rp 100.000, lebih mahal. Semakin susah bagi kami orang kecil,” ungkap Surya.

Dengan hilangnya transportasi publik favoritnya, Surya terpaksa memakai ojek online yang tarifnya berkali lipat dari TMD. Ia berharap pemerintah memberikan solusi transportasi alternatif yang sebersaing TMD.

Sementara itu, Adi berharap penghentian operasional TMD ini bersifat sementara. Ia mendorong TMD untuk beroperasi kembali secepatnya sehingga bisa melayani penumpang seperti dirinya yang mengajak keluarga dan mengutamakan keamanan dan kenyamanan. *rat
Read Entire Article