ARTICLE AD BOX
Kapolres Tabanan, AKBP Chandra Citra Kesuma menegaskan pengawasan di dunia maya diperketat dan menjadi perhatian khusus karena aktivitasnya yang meningkat.
“Zonanya masih hijau, namun media sosial cukup hangat,” ujarnya usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Agung 2024, Senin (14/10).
Operasi Mantap Praja Agung yang ditujukan untuk mengamankan seluruh tahapan pilkada, kini juga diperluas ke dunia maya melalui patroli siber. “Kami mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berkomentar, membuat status, atau memposting konten di media sosial agar tidak menimbulkan keresahan,” ucap AKBP Chandra.
Dia juga menekankan konten hoax dan ujaran kebencian memiliki konsekuensi hukum yang serius, terutama yang melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). “Jika ada hoax atau ujaran kebencian, masyarakat dapat melaporkannya. Kami siap mengambil tindakan hukum,” tegasnya.
Dalam upaya menjaga netralitas dan keamanan pilkada, AKBP Chandra juga mengingatkan agar ajakan memilih pasangan calon dilakukan sesuai aturan, tanpa paksaan atau intimidasi. “Kami ingin pilkada berjalan aman, kondusif, dan tanpa intimidasi. Jika ada tekanan, laporkan ke Bawaslu,” pesannya.
Selain patroli siber, Polres Tabanan terus memberi arahan kepada anggota terkait netralitas dalam menjalankan tugas. “Kami tekankan kepada anggota untuk menjunjung tinggi netralitas, meskipun mereka terlibat dalam pengamanan pasangan calon,” imbuh AKBP Chandra.
Polres Tabanan juga menugaskan dua orang walpri (pengawalan pribadi) untuk setiap pasangan calon, serta enam anggota yang standby di rumah masing-masing calon selama tahapan pilkada berlangsung. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga kelancaran pesta demokrasi di Kabupaten Tabanan, dan menghindari potensi kerusuhan akibat hoax atau provokasi di media sosial. 7 des