ARTICLE AD BOX
Dalam rilis yang disiarkan oleh pihaknya di Jakarta pada Jumat (18/10), penguatan tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan gelar wicara Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dengan tema “Sinergi Hadapi Perubahan Iklim untuk Generasi Sehat, Cerdas dan Berkarakter”.
“Apa yang bisa kita lakukan saat ini adalah menyiapkan para peserta didik menjadi SDM unggul dengan menjadi jembatan bagi mereka menuju Indonesia Emas 2045. SDM yang unggul adalah mereka yang cerdas dalam kompetensi, memiliki karakter dan akhlak mulia, dan sehat jasmani maupun rohani,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril.
Iwan pun menyoroti tentang pentingnya kesehatan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, Kemendikbudristek terus berupaya mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter melalui GSS untuk Indonesia Emas 2025.
Ia menambahkan fokus pembangunan SDM merupakan salah satu dari tiga filosofi transformasi pendidikan. Selain itu, dua di antaranya adalah terus membangun nilai gotong royong yang menjadi modal sosial dalam membangun gerakan pemulihan pembelajaran dan terus berupaya memaksimalkan tumbuh kembang anak Indonesia dengan menjaga kesehatan lingkungan.
“Semoga gelar wicara ini dapat berdampak pada perubahan perilaku, sehingga nantinya status kesehatan peserta didik menjadi semakin baik dan memahami pentingnya dampak perubahan iklim,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaannya, gelar wicara menghadirkan empat narasumber yang memaparkan tentang praktik baik implementasi sehat lingkungan, mereka adalah Latipah Hendarti (Detara Foundation), Dwi Widya Mutiara (World Wide Fund for Nature), Sulastri (Dinas Pendidikan Kota Tangerang), dan Suryono (Kepala SMA Negeri 110 Jakarta). 7 ant